Minggu, 12 April 2015

KERAJAAN REJE BUKIT

Posted by Unknown on 00.35 with No comments



Kerjaan Bukit Berdiri pada abad XV berkedudukan diatas sebuah bukit yang datar, jauhnya 2 kilometer dari kota Takengon. sekarang dinamakan dengan Kampong Bebesen. Rajanya yang pertama yang bernama “Sengeda” ( w. 1610 M ). Menurut versi John R. Bowen dalam bukunya “Sumatran Politics and Poetis, Gayo History 1900-1989” bahwa pendiri Kerajaan Bukit adalah “Saeda” The founder of bukit, saeda ( sengeda in other versions ) came into being in the vilange of Serule. Pendiri Kerajan Bukit adalah bernama Saeda ( Sengeda dalam versi yang lain ), datang dari Kampong Serule. 

Selanjutnya John R. Bowen, juga mengatakan bahwa “ the Sultan of Aceh Showed favor on Saeda, named him ruler of bukit, and gave him five royal daggers. Saeda married two moment from Aceh. The first bore him two sons who became lesser rulers in Bukit. the second brought two sons with her : Menet, who became the of Edge Bukit, and Mpus Kolaq, who was the first person in gunung line. she then bore him to sons : Merah Lama, dan Panglima Perang Dagang.

Kalimat diatas, dapat dipahami bahwa Sultan Aceh memperhatikan kecakapan Saeda dalam memimpin Kerajaan Bukit, dia diberikan lima kerajaan yang besar. Saeda menyunting dua orang gadis dari Aceh. Istri yang pertama mempunyai dua orang anak yang kemudian menjadi urursan pemerintahan di Bukit. Istri kedua membawa dua orang anak, Menet yang kemudian menjadi Reje di Bukit, dan Mpus Kolaq sebagai Raja Gunung. Dua orang anak dari istrinya yang pertama adalah Merah Lama dan Panglima Perang Dagang.

Dalam sumber yang lain dijelaskan bahwa Sengeda ini menyunting Janda yang bernama Cut Meurah Ati Putri T. Cik Ahmad dari kerajaan Meureudu Aceh Pidie, yang mempunyai dua orang putra yaitu Empus Kolaq dan Panglima Perang Dagang. Sebelum iy menikah Reje Sengeda berjanji kepada istrinnya kedua dan anak tirinya, kelak akan dijadikan Raja Bukit “Lah” dan Menet diangkat menjadi Raja Bukit “ Iwih. Tetapi raja-raja kecil ini tunduk dibawah kekuasaan Raja Bukit “Sengeda”.

Pada waktu itu, wilayah lingkungan kekuasaan raja-raja kecil, ruang lingkungannya masih terbatas, penduduknya masi sedikit, sedangkan wilayah sangat luas, sehingga terjadi pembauran diantara mereka, maka terdapatlah belah-belah (clan) di bawah pimpinan seorang penghulu dan wakil atau Bedel Raja Bukit. Kendatipun mereka berbaur antara satu belah dengan belah yang lainnya, penduduknya saling asuh dan asih, setiap problema yang terjadi diselesaikan dengan jalan musyawarah lembaga Sarakopat. Pada waktu itu tidak ada satu permasalahanpun yang tidak dapat diselesaikan oleh Sarakopat, Sarakopat benar-benar berfungsi menjalankan amanah yang diberikan Allah swt. demi kepentingan rakyat.

            Segala persoalan rakyat, baik berupa pelanggaran, penyimpangan, perkelahian, perbuatan yang melanggar Sumang (sumbang) dapat diselesaikan oleh Sarakopat, berdasarkan syariat Islam dan adat istiadat Gayo. Pada masa Kerajaan Bukit ini Dalam Kampung Kebayakan terdapat Belah-Belah adalah seebagai berikut:

·         Belah Bukit Lah
·         Belah Bukit Iwih
·         Belah Gunung
·         Belah Penghulu Brukhsyah
·         Belah Kala atau Kuala
·         Belah Penghulu Mude
·         Belah Penghulu Jalil
·         Belah Gading
·         Belah Cik
·         Belah Penghulu Sagi
·         Belah Meulem
·         Belah Bujang
·         Belah Timangan
·         Belah Batin
·         Belah Serule
·         Belah Lot
·         Belah Asir-Asir
·         Belah One-One
·         Belah Demun
·         Belah Kenawat
·         Belah Angkup
·         Belah Toweren
·         Belah Rawe
·         Belah Bewang
·         Belah Bintang
·         Belah Dedamar
·         Belah Meuye
·         Belah Kelitu
·         Belah Telong
·         Belah Genting Samin
·         Belah Keloang
·         Belah Tembolon
·         Belah Badak
·         Belah Kute Lintang
·         Belah Rosep
·         Belah Tunyang
·         Belah Jalong, dan Lain-lain

Sedangkan Silsilah-Silsilah Kerajaan Bukit ini dapat dilihat dalam tabel berikut ini:  

 TABEL 2.2
SILSILAH-SILSILAH KERAJAAN BUKIT

NAMA KERAJAAN
 NO. URUT
NAMA RAJA
Raja Bukit
Raja Bukit
Raja Bukit
Raja Bukit
Raja Bukit
Raja Bukit
Raja Bukit
Raja Bukit
Raja Bukit
Raja Bukit
Raja Bukit
Raja Bukit
Raja Bukit
Ke I
Ke II
Ke III
Ke IV
Ke V
Ke VI
Ke VII
Ke VIII
Ke IX
Ke X
Ke XI
Ke XII
Ke XIII
Sangeda
Panglima Perang Dagang
Menet
Empun Raja
Empun Bar
Empun Tinggi
Tengku Pakeh
Mamat
Aman Husein Bintara
Kadir
Ma’mun
Raja Ilang
Zainuddin
Sumber: H. AR Latief, Pelangi Kehidupan Gayo dan alas

      Demikian silsilah-silsilah raja-raja kecil yang tunduk dibawah kekuasaan Raja Bukit seperti Raja Gunung, Raja Bukit Lah dan Raja Bukit Iwih dapat dilihat dalam tabel berikut:

TABEL 2.3
SILSILAH RAJA-RAJA KECIL YANG TUNDUK DIBAWAH KERAJAAN BUKIT

NO
RAJA GUNUNG
RAJA BUKIT LAH
RAJA BUKIT IWIH
01
Raja Empu Kolak
Panglima Perang Dagang
Reje Menet
02
Panglima Keleton
Empun Bal
Empun Reje
03
Empun Bertih
Datuk Dio
Empun Bar
04
T. Garut
Sabah Empun Tri
Empun Tinggi
05
T. Zainal
Mamat
T. Pakeh
06
T. Johan
Ma’mun
Kadir
07
R. wahab
Zainuddin
Kasah
Sumber: H. AR Latief, Pelangi Kehidupan Gayo dan Alas

Menurut versi yang disampaikan oleh putra raja Wahab yang bernama Syarifuddin bahwa setelah raja Sengeda mangkat, untuk menghindari peperangan satu daerah keturanan, maka Sultan Aceh menetapkan bahwa Raja Gunung, Raja Bukit Lah, dan Raja Bukit Iwih, sebagai raja otonom atau yang berdiri sendiri, tunduk langsung dibawah Kerajaan Aceh Darussalam dan masing-masing mendapat Bawar dari Sultan.



 

 

KKN-PPM TEAM 10 UGP FT ANGKATAN IV 2015 |http://kampung-bukit.blogspot.com

 

 



0 komentar:

Posting Komentar